Skip to main content

DETAK 05:01 WIB

DETAK 05:01 WIB

 

Jam dinding pun berdetak dengan pelan layaknya detak jantung yang selalu terus berdetak setiap menitnya. Masih pagi buta yang beriring udara dingin yang menyelimuti permukaan bumi dan masih berdetakkan jantun-jantung di persingahanya masing-masing. Mereka masih menikmati kasur empuk dan selimut hangat yang masih menempel diantara kulit dan jantung. Walau adzan subuh berkumandang mengelegar seantero jagat raya, namuan mereka ada yang langsung bergegas menuju tempat peribadatan namun masih ada juga yang engan untuk beranjak dari selimut yang membalut dalam dekapan kehangatan. Jam dinding pun terus berputar alaram-alam berbunyi nyaring menandakan waktu pagi akan usai, beriring bunyi alarem yang bebarengan dengan pesan masuk dari handpone yang didalamnya banyak fitur untuk kemudahan umat manusia di era milenial seperti sekarang ini.

Ada sebuah fitur WhatSapp yang mana didalamnya ada beberafa fitur untuk mempermudah komunikasih, ada pesan individu atau kelompok namun pesan ini kelompok. Isi dari pesan tersebut bagi sebagian orang tidaklah penting karena isi pesan tersebut hanyalah sebuah pesan pemberitahuan bahwa hari ini agendanya ini. Namun tanpa adanya jadwal serta  ketelatenan mengingatkan pasti semuanya kurang tertata dan dengan adanya komitmen dari si pengingat alhamdulillah dari sebagian orang yang ada di grup sadar bahwa nek iki mau wayah e kirim tulisan, haduuuuhhhh... Jan bikin pusing. Mau nulis aja bingung apa lagi mikirin judul memang ia sih banyak seminar tantang menulis itu mudah dan simpel namun nek dilakoni yo hangel, opo maneh dak enek seng ngilingno. Untuk rekan pengingat terimakasih kami sampaikan, tanpa adanya ajakan pengingat apalah daya diri ini.

Engkau pagi buta lakasana alarem yang berbungi nyaring. Walau suhu dingin kau terjang dengan rendah hati. Diantara tarian pagi kaulah yang mempesona. Kenapa mempesona karena engkau laksana kilauan sinar yang mengoda selera serta meluluh lantahkan nafsu yang bergelora dijiwa tuk membangun budaya coret-coret dalam kertas yang kurang bermakna. Memang kurang bermakna namun makna tanpa coretan tak ada bekas dan tak ada nilai. Mari kita budayakan coret-coret dikala sang fajar menyinari sinar kehangatan tatkala pagi menyapa.

Tulungagung, 01 Agustus 2020

 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

OKTOBER

  OKTOBER   Oktober dalalah bulan mulia Bulan dimana resolusi jihad dikumandangkan Tepat dua puluh dua oktober tahun empat lima Resolusi jihad telah berkobar didada Dua puluh dua hari dimana semangat umat Islam bergelora Seruan resolusi jihad K.H. Hasyim Asy’ari mengema diudara Mengema mengambil alih tanah jajahan Jepang tanah kita Perang Dunia II menyisakan malapetaka Hari ini hari peringatan sejarah seruan jihad nusantara Hari merdeka nusa dan bangsa Hari lahirnya santri nusantara Jayalah bangsa ku jayalah negriku nusantra Merdeka (Sai)   Pagi yang cerah beriring awan putih yang suci mengiringi langkah para santri untuk menuju kemedan perang peringatan resolusi jihad. Dimana tempat itu adalah lapangan upacara. Sungguh indah hari ini terlihat dari raut wajah mereka yang memiliki semangat juang berapi-api tinggi. Mereka antusias dalam memperingati hari bersejarah khususnya bagi kaum santri dan masyarakat pada umumnya. Hari Ini, 22 Oktober 2020, adalah peringatan Hari Santri N

SANG LEGENDA CABANG

  SANG LEGENDA CABANG      Beliau adalah seorang tokoh pegiat literasi sahabat pena kita cabang tulungagung yang sangat getol dalam mengingatkan para pelanggan yang jarang bayar upeti kepada tetua grup. Dimana beliau sangat telaten menabur benih-benih kasih sayang pada sesamanya, setiap hari beliau tak jarang kalo tak mengoda iman.....para pelangan kesayangannya.       Waktu itu ada beberapa pelangan yang kena teguran termaskuk aku..... "aduh aku jadi malu deh.... kenapa kok malu? Karena aku tuh ya kalo di jampi-jampi sama kang thoriqul suka lupa, padahal beliau juga sudah menuliskan resep males berkreasi menulis untuk di tebus di apotek. Tapi apalah daya uang pun hanya sebatas garis lurus yang bertepi, itupun hanya berapa rupiah yang menjelma dalam bait-bait kalimat.       Segala upaya apa pun sudah aku tempuh tapi sayang sungguh di sayangkan, niat untuk menulis pun tak kunjing datang, alasanya entar masih pagi, entar masih siang, entar sore sampek malemnya ehhh.... kok malah sib

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung K.H. Asrori Ibrohim adalah salah satu tokoh ulama Tulungagung sekaligus   pendiri   pondok pesantren Panggung Tulungagung, K . H. Asrori Ibrahim seorang ulama’ yang faqih, ‘abid, sederhana ‘alim ‘allamah yang sudah bergelut dengan getir dan pahitnya perjalanan kehidupan. K . H. Asrori Ibrahim terkenal dengan kesabarannya dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi pada kala waktu itu, K . H. Asrori Ibrahim orangnya suka bersilaturahmi kesantri-santrinya dan masyarakat sekitar. [1] Keagungan seorang kiai yang benar-benar dekat dengan Allah Swt, hingga akhir hayatnya pun akan terus terkenang sepanjang masa dan akan terus terasa hidup bagi mereka yang mencintai dan menyayangi kekasiah Allah Swt. Dalam kitab Baghyatul Mustarsyidin halaman 97, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa mencatat biografi seorang mukmin maka sama halnya ia menghidupi kembali orang mukmin tadi, barangsiapa membaca b