Skip to main content

HARTANYA 2,5%

HARTANYA 2,5%

      Apalah guna harta ini jika tak ada manfaat duni dan akhirat. Banyak orang Islam yang ada didunia ini yang bergelimangan harta tapi kenapa orang Islam yang mendermawakan hartanya 2,5% itu lebih sedikit. Apakah mereka tak sadar bahwa harta yang dimilikinya sebagian terdapat hak milik dari golongan delapan asnaf. Dimana dalam hal ini sudah ditetapkan oleh Allah Swt sebagai salah satu Rukun Islam yang ke empat yaitu zakat. Penyebutan kata zakat dalam Al-Qur’an seringkali berdampingan dengan sholat. 
     Agama Islam mengajarkan, umatnya untuk memiliki rasa kepedulian sosial kepada sesama umat manusia. Misalnya seorang muslim yang memiliki kemampuan berupa materi harta, diwajibkan untuk membantu sesama muslim yang masih dalam kategori tidak mampu (fakir miskin) melalui perantara zakat. Baik itu zakat dalam rangka membersihkan harta (zakat mal) atau zakat yang bertujuan untuk membersihkan jiwa setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan (zakat fitrah). Selain dalam rangka memenuhi perintah Allah Swt dan Rasulullah Saw, zakat memiliki fungsi tersendiri dalam mengarungi angka kemiskinan, khususnya di kalangan umat Muslim. 
       Banyak sekali manfaat dari zakat itu sendiri. Apa bila agniya’ (orang-orang kaya) itu sadar akan pentinya harta yang hanya dipotong 2,5% diperuntukkan kepada delapan golongan asnaf. Sayang sungguh disayangkan sebagian dari agniya’ di bumi ini banyak yang tak mau kehilangan hartanya walaupun hanya 2,5 %. Padahal 2,5% itu jumlahnya tak seberapa, apa bila ditimbang dengan aset harta yang dimiliki agniya’. Hidup didunia sungguh indah apa bila sumua kebutuhannya tercukupi untuk kehidupan sehari-hari ditambah ada sisa harta. Sungguh itu kenikmatan yang takterhingga yang diberikan Allah Swt, kepada umatnya. 
       Berbagi kepada kepada sesama itu memang sangat-sangat sulit karena berkaitan dengan perang pesikologi diri sendiri. Dimana dalam sisi manusia terdapat dua sisi kebaikan dan keburukan. Hal ini bisa dilihat ketika ada orang miskin yang meminta sedekah kepada kita, namun kita malah berucap kepada seorang pengemis dengan ucapan kamu ini masih muda jasmani sehat kok meminta-minta ni tak kasi Rp. 1.000 saja. Sesungguhnya ia memberi tapi pada hakikatnya ia menolak akan kedatangannya pengemis tersebut. Kita sebagai umat Islam sebaiknya jangan lah berucapa seperti itu, tatkala kalian ingin memberi ia berikanlah sesuai kemampuan mu dengan rasa ikhlas tanpa merbicara seperti itu.
       Mumpung kita masih di jasmani yang sehat, marilah kita berbagi terhadap sesama umat manusia tanpa memandang drajat dan pangkat.  Memang berzakat itu harus dipaksa seperti dalam hikayah masa pemerintahannya Khalifah Umar Bin Khatab. Pada masa pemerintahan Umar Bin Khatab, beliau melantik amil-amil yang bertugas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat kepada yang berhak menerimanya. Akan tetapi beliau tidak lagi mendistribusikan zakat kepada mualaf. Beliau berijtihad bahwa tidak semua orang yang baru masuk Islam atau mualaf memerlukan bantuan. Karena apa bila mualaf tersebut adalam kategori berkucukupan harta maka seorang amil harus meprioritaskan asnaf fakir miskin. Saat pemerintahan Umar Bin Khatab banyak mualaf di antaranya yang kaya seperti Suhail bin Amr, Aqra’ bin Habis, dan Muawiyyah bin Abi Sufyan.
      Terkait pengelolaan dana zakat, para sahabat Umar Bin Khatab dikenal sangat wara’ dan amanah dalam menjalankan tugasnya. Sebuah riwayat telah menggambarkan bagaimana Usman mendapati Umar di suatu siang yang sangat panas sedang berjalan di tengah padang pasir seakan sedang mencari sesuatu. Saat Usman memintanya untuk berteduh Umar menolak dan menjawab, “Ada dua unta dari zakat yang lepas dari rombongannya, aku takut unta tersebut hilang dan aku akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.” Dari kisah itulah kita bisa mengambil sebuah hikmah dimana seorang harus bisa memberikan manfaat terhadap makhluk hidup yang ada dialam raya ini dan  jangan sampai apa yang dititipkan Allah Swt tidak ada manfaatnya diduni maupun di akhirat. Berbagilah 2,5% kepada sesama umat Islam, sesungguhnya harta dari pemberian 2,5% sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan.

Tulungagung, 11 Mei 2019
Pon. Pes. Panggung Tulungagung
Pukul 11:00 s/d 12:00 WIB

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung K.H. Asrori Ibrohim adalah salah satu tokoh ulama Tulungagung sekaligus   pendiri   pondok pesantren Panggung Tulungagung, K . H. Asrori Ibrahim seorang ulama’ yang faqih, ‘abid, sederhana ‘alim ‘allamah yang sudah bergelut dengan getir dan pahitnya perjalanan kehidupan. K . H. Asrori Ibrahim terkenal dengan kesabarannya dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi pada kala waktu itu, K . H. Asrori Ibrahim orangnya suka bersilaturahmi kesantri-santrinya dan masyarakat sekitar. [1] Keagungan seorang kiai yang benar-benar dekat dengan Allah Swt, hingga akhir hayatnya pun akan terus terkenang sepanjang masa dan akan terus terasa hidup bagi mereka yang mencintai dan menyayangi kekasiah Allah Swt. Dalam kitab Baghyatul Mustarsyidin halaman 97, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa mencatat biografi seorang mukmin maka sama halnya ia menghidupi kembali orang mukmin tadi, barangsiapa ...

KOK DILEMA SIH

 KOK DILEMA SIH      Lama tak jumpa dalam dunia tarian rasanya aneh. Dimana bus patas yang silih berganti selalu berdatangan dihalte. Tapi kenapa ia tak kunjung naik padahal bus itu sudah beberapa jam mangkal di halte untuk menunggu penumpangnya. Memang busnya tak seperti biasanya tapi bisa dinaiki, namun mereka tak mau menaiki dengan berbagai pertimbangan yang seabrek sampai-sampai busnya sudah pergi mungkin sudah berjarak 150 Km. Begitu juga dengan hal menulis.       Dimana mereka pandai menulis namun karena terkendala dengan berbagai aktifitas yang seabrek akhirnya ia memutuskan untuk berhenti sejenak, zona nyaman pun telah menghampiri ia, namun ia resah ia merenung berjam-jam di bawah pohon sambil berguma pada dirinya sendiri "ada apa dengan diri ku ini?, kenapa aku sulit menuangkan ide pada secarik kertas yang putih mulus ini? Ada apa dengan otak ku kenapa tak bisa berfikir seperti waktu itu?.... Hari demi hari telah terlewati sampai pada akh...
  Selamat Hari Kartini Mari Bersama Kita Dorong Semangat Wanita Pesantren (Santri-Santri Putri) Dalam Menghadirkan Ghiroh Perjuangan Raden Adjeng Kartini   Raden Adjeng Kartini adalah s alah satu pahlawan paling fenomenal di Indonesia. Beliau juga dari kalangan  priyayi  atau kelas bangsawan Jawa. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Raden Adjeng Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Raden Adjeng Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat pada mulanya hanyalah seorang wedana di Mayong. Saat kolanial berkuasa, mereka telah merubah sistem sistem yang sudah ada. Hingga akhirnya mau tidak mau Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat harus mematuhi peraturan kolonial. Peraturan waktu itu mengharuskan seorang bupati ber...