Skip to main content

MISTERI TAMBAK PANGGUNG

MISTERI TAMBAK PANGGUNG

 

 

Pondok Pesantren Panggung Tulungagung dahulu memiliki tambak ikan yang cukup luas. Tambak tersebut berada di wilayah Desa Sobontoro Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Konon dahulu tambak ikan, dibeli dengan uang koperasi Pondok Pesantren Panggung Tulunggagung, yang saat itu pengelolanya koprasi adalah ustadz Mustamar. Adapun denah arah lokasi tambak ikan, berada di dekatnya Sekolah Menengah Kejuruan Veteran (SMK Veteran). Jika diawali dari perempatan pasar burung mbeji, itu ke arah barat lurus sampai menemukan perempatan, yang mana jika ke selatan menuju SMK Veteran, itu masih kebarat kira-kira jaraknya 500 M sampai ketemu gang keselatan kira-kira 50 M, sudah sampai tambak ikan. Jika santri Pondok Pesantren Panggung Tulunggagung akan ketambak ikan mereka kesana mengendarai sepah “ontel” dan sesampainya disana mereka tidak langsung sampai kelokasi tambak ikan tetapi mereka menuju rumah Bapak Dul Rasit untuk menitipkan sepedah mereka. Sepedah ditittipkan lalu mereka jalan kaki kearah barat sampai mereka menemukan perempatan tersebut. Dilanjutkan dengan mengendarahi perahu untuk menuju lokasi tambak ikan. Karena pada zaman itu wilayah tersebut masih rawa dan jika ingin ketambak maka harus mengunakan alat transportasi perahu untuk menuju lokasi, selain itu pemukiman penduduk pun juga masih jarang dan jikalau ada jarak antar rumah itu berjauhan.

Area tambak tersebut cukup luas, karena lokasi tersebut ada yang sebagian tambak ikan dan sebagian persawahan. Tambak-tambak yang ada saat itu kebanyakan di isi dengan Ikan Tawes, Karena pada saat itu yang lagi ngetren adalah ikan tawes. Akan tetapi kebanyakan dari petani ikan tawes tersebut banyak yang tidak berhasil dalam mengelola tambak dan begitu juga tambak Pondok Pesantren Panggung Tulungagung. Konon katanya pernah terjadi sebuah fenomena yang mencengangkan di luar nalar akal fikiran manusia dimana salah seorang petani yang memiliki tambak ikan di dekat tambak ikannya Pondok Pesantren Panggung Tulungagung, akan menjual ikannya, akan tetapi saat ikan akan di panen ikan tersebut tidak ada yang ada hanya airnya saja. Menurut  penuturan petani yang mempunyai tambak tersebut ; kemarin sore saat ikan tersebut saya beri makan, ikan dikolam banyak dan terlihat besar-besar. Keesokan harinyanya saya tawarkan kepenjual ikan, saat akan dipanen ikannya tidak ada. Ia pun binggung dengan hal aneh yang ia alami, dan disaat ia tertimpa musibah dalam kebingungan datanglah salah seorang petani lainya. Petani tersebut memberikan saran kepadanya, supaya ia pergi ke Kiai Sukri untuk meminta bantua tentang apa yang ia alami. Kia Sukri memberikan saran kepada petani tersebut supaya ia menunggu hari esok untuk memanen ikan yang ada ditambak tersebut. Pada ke esokan harinya menjelang ikan akan di panen, tambak tersebut kembali kesedia kala, seperti saat petani tersebut memberi makan ikannya. Kemudian petani yang memberikan saran tersebut berucap “setiap tambak ikan yang ada disini, tidak melibatkan kiai Sukri maka akan tertimpa musibah gagal panen”. Karena kia Sukri terkenal akan ilmu kadikjayaannya menundukkan Lencik (makhluk halus yang menguasai bangsa semua hewan).

 


Comments

Popular posts from this blog

OKTOBER

  OKTOBER   Oktober dalalah bulan mulia Bulan dimana resolusi jihad dikumandangkan Tepat dua puluh dua oktober tahun empat lima Resolusi jihad telah berkobar didada Dua puluh dua hari dimana semangat umat Islam bergelora Seruan resolusi jihad K.H. Hasyim Asy’ari mengema diudara Mengema mengambil alih tanah jajahan Jepang tanah kita Perang Dunia II menyisakan malapetaka Hari ini hari peringatan sejarah seruan jihad nusantara Hari merdeka nusa dan bangsa Hari lahirnya santri nusantara Jayalah bangsa ku jayalah negriku nusantra Merdeka (Sai)   Pagi yang cerah beriring awan putih yang suci mengiringi langkah para santri untuk menuju kemedan perang peringatan resolusi jihad. Dimana tempat itu adalah lapangan upacara. Sungguh indah hari ini terlihat dari raut wajah mereka yang memiliki semangat juang berapi-api tinggi. Mereka antusias dalam memperingati hari bersejarah khususnya bagi kaum santri dan masyarakat pada umumnya. Hari Ini, 22 Oktober 2020, adalah peringatan Hari Santri N

SANG LEGENDA CABANG

  SANG LEGENDA CABANG      Beliau adalah seorang tokoh pegiat literasi sahabat pena kita cabang tulungagung yang sangat getol dalam mengingatkan para pelanggan yang jarang bayar upeti kepada tetua grup. Dimana beliau sangat telaten menabur benih-benih kasih sayang pada sesamanya, setiap hari beliau tak jarang kalo tak mengoda iman.....para pelangan kesayangannya.       Waktu itu ada beberapa pelangan yang kena teguran termaskuk aku..... "aduh aku jadi malu deh.... kenapa kok malu? Karena aku tuh ya kalo di jampi-jampi sama kang thoriqul suka lupa, padahal beliau juga sudah menuliskan resep males berkreasi menulis untuk di tebus di apotek. Tapi apalah daya uang pun hanya sebatas garis lurus yang bertepi, itupun hanya berapa rupiah yang menjelma dalam bait-bait kalimat.       Segala upaya apa pun sudah aku tempuh tapi sayang sungguh di sayangkan, niat untuk menulis pun tak kunjing datang, alasanya entar masih pagi, entar masih siang, entar sore sampek malemnya ehhh.... kok malah sib

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung K.H. Asrori Ibrohim adalah salah satu tokoh ulama Tulungagung sekaligus   pendiri   pondok pesantren Panggung Tulungagung, K . H. Asrori Ibrahim seorang ulama’ yang faqih, ‘abid, sederhana ‘alim ‘allamah yang sudah bergelut dengan getir dan pahitnya perjalanan kehidupan. K . H. Asrori Ibrahim terkenal dengan kesabarannya dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi pada kala waktu itu, K . H. Asrori Ibrahim orangnya suka bersilaturahmi kesantri-santrinya dan masyarakat sekitar. [1] Keagungan seorang kiai yang benar-benar dekat dengan Allah Swt, hingga akhir hayatnya pun akan terus terkenang sepanjang masa dan akan terus terasa hidup bagi mereka yang mencintai dan menyayangi kekasiah Allah Swt. Dalam kitab Baghyatul Mustarsyidin halaman 97, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa mencatat biografi seorang mukmin maka sama halnya ia menghidupi kembali orang mukmin tadi, barangsiapa membaca b