Skip to main content

BELAJAR YUK!!!

                          BELAJAR YUK!!!


Belajar itu susah. Kenapa kok susah?... Karena belajar membutuhkan kesabaran. seorang profesor pun yang sudah mahir tanpa belajar secara terus menerus  ia akan kehilangan apa yang ia capai saat mendapatkan gelar profesor. Belajar itu membutuhkan masa yang panjang. Jika sebilah keris yang ditempa oleh empu gandring bisa melegenda dalam sejarah apalagi kita sebagai khalifah dimuka bumi ini. 

Tentunya kita ada nilai lebih dari pada sebilah keris empu gandring yang masyhur pada masanya. Belajar tak mengenal usia, sejak kita dilahirkan sampai dewasa kita terus diajarai sama orang tua kita. Saat orang tua yang tak berpendidikan pastinya mereka menginginkan anaknya unggul dari pada mereka.

Jika kita tak mau belajar dengan giat, bagaimana kita bisa menentukan naksib atas titipan jasad yang Allah berikan kepada kita???.... Belajar tanpa keinginan yang kuat tak akan pernah melahirkan trendensi keindahan akan kenikmatan. Belajar itu perlu pemahaman walau satu kalimat. kita harus memahami dan dengan faham maka kita akan mudah tuk menyelami intisari dari belajar. 

Memang definisi belajar itu majemuk, namun jika kita faham dari apa yang kita dapat insya'allah kita akan mudah memahami makna belajar itu sendiri. Terkadang kita binggung dari kata belajar, dahulu saat kita sekolah SLTP sampai SLTA kita sering diminta untuk belajar dengan giat, padahal kita setiap hari sebelum berangkat sekolah selalu membuka pelajaran terlebih dahulu.

Apakah itu yang dinamakan belajar? jawab ia, memang belajar itu seperti itu, asal kita bisa memahami pelajaran serta maksut yang dikandung dari hal tersebut. Bila belajar itu laksana samudra maka kita harus mencari tintanya tuk meningalkan sejarah di hari yang telah terlewati. Masa lalu tak akan pernah kembali, yang kita bisa hanya meningalkan catatan sebagai pengingat bahwa kita pernah hidup dimasa itu. 

Belajar bukan hanya menjadikan pintar tapi yang paling penting dari belajar itu belajar terus menerus tanpa mengenal letih. Memang setiap hari kita belajar tanpa lelah tapi dimana saat fase tak mengenakkan itu terjadi kita akan tenggelam dalam kejenuhan. Jika saja kita bisa memahami diri kita, pastilah jiwa ini bisa kita kendalikan. namun sebaliknya, ketika kita tak bisa memahami jiwa ini maka akan sulit untuk mengendalikannya

Maka dari itu kita dituntut untuk belajar kepada diri sendiri dan setelah itu orang lain. Bila kita memberi contoh belajar dengan teratur dan terarah maka kita akan di ikuti oleh orang-orang yang mendapat hidayah oleh Allah Swt.

Mungkin, ini yang bisa penulis fahami dari makna belajar dan jika ada kesalahan. Mohon bantuannya melalui krisan  tuk mengajari penulis belajar dengan baik bila penulis  masih mau belajar dan ada orang yang mau menuntunnya.

Tulungagung, 15 Agustus 2020

Comments

Popular posts from this blog

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung K.H. Asrori Ibrohim adalah salah satu tokoh ulama Tulungagung sekaligus   pendiri   pondok pesantren Panggung Tulungagung, K . H. Asrori Ibrahim seorang ulama’ yang faqih, ‘abid, sederhana ‘alim ‘allamah yang sudah bergelut dengan getir dan pahitnya perjalanan kehidupan. K . H. Asrori Ibrahim terkenal dengan kesabarannya dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi pada kala waktu itu, K . H. Asrori Ibrahim orangnya suka bersilaturahmi kesantri-santrinya dan masyarakat sekitar. [1] Keagungan seorang kiai yang benar-benar dekat dengan Allah Swt, hingga akhir hayatnya pun akan terus terkenang sepanjang masa dan akan terus terasa hidup bagi mereka yang mencintai dan menyayangi kekasiah Allah Swt. Dalam kitab Baghyatul Mustarsyidin halaman 97, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa mencatat biografi seorang mukmin maka sama halnya ia menghidupi kembali orang mukmin tadi, barangsiapa ...

TELADAN PEMIKAT

TELADAN PEMIKAT        Kia H. Asrori Ibrohim dalam mengelola Madrasah Diniyah Tarbiyatul Ulum (MTU) sangat lihai dalam segala bidang. Waktu beliau menjabat sebagai kepala Madrasah Diniyah Tarbiyatul ulum banyak sekali hal yang beliau lakukan dalam mengembangkan dan memberikan suritauladan kepada ustad-ustad dan santri santrinya. Ketika waktu kegiatan asrama pondok usai dan berlanjut dengan ke kegiatan Madrasah beliau selalu berkeliling kelas dengan tujuan untuk mengontrol kegiatan belajar mengajar di MTU. Jika saat beliau mengontror kelas perkelas itu ada salah satu kelas yang ustadnya belum datang atau tidak hadir maka belia memasuki kelas tersebut serta mengajar santri-santri yang ada dikelas. Tatkala tidak ada kelas yang kosong maka beliau pergi menuju kantor MTU. Sesamapainya dikantor beliau juga tidak mengerjakan apa-apa sampai kegiatan belajar mengajar usai. Seusainya kegiatan belajar mengajar MTU belia tidak langsung pulang tetapi beliau malah berbincang-b...

KOK DILEMA SIH

 KOK DILEMA SIH      Lama tak jumpa dalam dunia tarian rasanya aneh. Dimana bus patas yang silih berganti selalu berdatangan dihalte. Tapi kenapa ia tak kunjung naik padahal bus itu sudah beberapa jam mangkal di halte untuk menunggu penumpangnya. Memang busnya tak seperti biasanya tapi bisa dinaiki, namun mereka tak mau menaiki dengan berbagai pertimbangan yang seabrek sampai-sampai busnya sudah pergi mungkin sudah berjarak 150 Km. Begitu juga dengan hal menulis.       Dimana mereka pandai menulis namun karena terkendala dengan berbagai aktifitas yang seabrek akhirnya ia memutuskan untuk berhenti sejenak, zona nyaman pun telah menghampiri ia, namun ia resah ia merenung berjam-jam di bawah pohon sambil berguma pada dirinya sendiri "ada apa dengan diri ku ini?, kenapa aku sulit menuangkan ide pada secarik kertas yang putih mulus ini? Ada apa dengan otak ku kenapa tak bisa berfikir seperti waktu itu?.... Hari demi hari telah terlewati sampai pada akh...