BELENGGU NAFSU DRAKOR
Sembari kumelamun. Diam dikala malam. Merenung kenapa manusia-manusia sepertiku ini sulit diajak bersyukur, terkadang banyak menimbulkan madharot saat malam yang sunyi, mestinya digunakan untuk istirahat la kok malah di buat nonton daram korea. Dari filmnya yang terdiri dari belasan episode bahkan puluhan episode, pembawaan karakter yang romantis bikin kaum hawa iri, apalagi jika adegan yang mengharukan, bikin kaum hawa mewek.
Bukan masalah itu yang ku maksud tapi waktu tidur malam yang mastinya dibuat istirahat kenapa malah dibuat nonton drama korea?......apakah kita tidak sadar bahwa tubuh ini juga menginginkan istirahat, tapi kenapa ego kita akan nafsu ini malah kita unggulkan. Aku sadar itu hak kalian untuk nonton film tapi kenapa ego akan nafsu mu menggebu-gebu menginginkan mata jadi terbuka lebar sampai pagi dan apa yang kita dapat dari itu semua?...... apakah banyak manfaat?.... atau malah sebaliknya.
Nafsu natiqok tak akan pernah lelah, ia bahkan tak butuh istirahat, ia hanya menyuguhkan fantasi-fantasi keindahan dalam jiwa mu. Memang ia saat itu juga kita kuat menahan kantuk di malam hari. akan tetapi, apalah daya pagi yang semestinya kita gunakan untuk beraktifitas malah kita gunakan untuk menuruti nafsu tidur sampai siang hari. Apakah itu yang di sebut manfaat?...... Atau kah apa?... Tolong berikan jawaban biar aku tau mana nafsu yang baik dan mana nafsu yang kurang baik.
Belajar bersyukur serta memahami diri sendiri itu penting karena jika kita tau dan bisa memahami diri kita ini maka kita bisa memahami diri orang lain dan kita bisa bersyukur atas jasat yang kita peroleh atas apa penciptaan Allah yang di amanahkan untuk kita. Pernahkah kita berfikir sakit?......tidak, kan. jika kita tidak sakit, Saat masih muda kita sangat berego tinggi menyombongkan kepintaran dan lain sebagainya sampai dia sendiri lupa bahwa di setiap hembusan nafas ini ada sang pencipta yang bertengger dalam jasmani ini. Bersyukurlah jika kalian bisa memahami jasmani ini dan jika tidak cukup, kalian bisa belajar memahami dari mana datang nya nafas mu ini.
Mantab
ReplyDeleteBarakallah
ReplyDeleteEhehe keren Kang Sai. Penuh ironi tanpa majas. Langsung to the point. :D
ReplyDelete