Skip to main content

DAMPAK HUTANG

DAMPAK HUTANG



     Hutang adalah perkara yang mudah untuk dilakukan namun sulit untuk mengembalikan, seribu cara dilakukan untuk mendapatkan suatu perkara yang dinamakan hutang. Hutang itu memang nikmat dirasakan namun menjerat saat akan di tunaikan dalam pengembalian. Beberapa minggu yang lalu si A berhutang kepada si B. 

      Si A bilang saya hari ini hutang sekian rupiah, si B bertanya? kenapa kamu kok berhutang? kamu lo cerdas. si A menjawab, hemmm gimana ya, gini lo saat itu fikiranku lagi kacau mau berkreasi muales dan setelah si A ditanya seperti itu kemudian si B menghutangi si A dengan catatan harus dikembalikan minggu depan, tanpa berfikir panjang lebar si A menyetujui tanpa tau resiko yang akan ia tanggung dikemudian hari. 

     Hari-demi hari telah berlalu si A masih belum ada tanda-tanda mengembalikan hutang itu. Kala itu si A sangat bahagianya saat menerima hutang itu, saking senangnya tidak bisa gambarkan betapa bahagianya. Minggu demi minggu telah berlalu, saat si B menagih hutang, si A beralaskan sakit dan memang saat itu si A memang benar-benar sakit. Melihat keadaan si A yang seperti itu si B mengurungkan niatnya untuk menagih hutang, ia merasa iba akan nasib kawannya. Selang beberapa hari si A  datang ke si B dengan tujuan yang sama. 

     Berbekal rasa sakit si A di beri kemudahan dalam menjalankan misi untuk berhutang. Saat si A dirundung kebingungan yang dahsyat dalam mengembalian hutang, saat rasa sakit menggerogoti otaknya, ia tak mau berkata-kata. Sampai pada titik kebingungan ia memaksakan dirinya untuk membayar hutangnya tersebut. Dengan berbekal untain kata, ia merangkai kata demi kata hingga sampai pada kalimat yang runtut. Ia sadar betapa sulitnya untuk mengembalikan hutang dan jika hutan itu belum terbayar si A menglami keresahan. 

     Dia binggung, bagaimana ya aku bisa mengembalikan hutangku yang telah lalu?... Betapa beratnya dampak dari hutang tersebut membuat orang mengalami keresahan yang mendera jiwanya. Walau hutang itu bukan berbentuk uang namun yang namanya hutang itu pasti mencekik. Jika kalian tak pandai dalam manajemen berhutang, lebih baik kalian istiqomah dalam menjalani kebidupan ini secara konsisten. Tak perlu menoleh kanan kiri, cukuplah kalian berkarya tanpa harus mengharap imbalan dari sesuatu yang membuatmu membusungkan dada. Percayalah pada diri kalian bisa, jangan seperti si A yang kebanyakan hutang.

     Hutang itu boleh, asalkan sewajarnya. Apakah ada orang yang tidak punya hutang?..... baik yang kaya maupun miskin pastilah mempunyai hutang. hanya saja bedanya, jika si kaya hutang di Bank, kalau si miskin hutang di warung. itupun juga sudah sesuai porsinya. itu jika hutangnya berupa rupiah.

     Akan tetapi hidup akan lebih tenang jika tidak terbebani oleh Hutang. sederhana asalkan tak punya hutang bagaikan menghirup udara segar tanpa polusi.

Tulungagung, 07 September 2020

Comments

  1. Betul sekali, maka dari itu hidup itu apa adanya saja dan disesuaikan dengan kesanggupannya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung K.H. Asrori Ibrohim adalah salah satu tokoh ulama Tulungagung sekaligus   pendiri   pondok pesantren Panggung Tulungagung, K . H. Asrori Ibrahim seorang ulama’ yang faqih, ‘abid, sederhana ‘alim ‘allamah yang sudah bergelut dengan getir dan pahitnya perjalanan kehidupan. K . H. Asrori Ibrahim terkenal dengan kesabarannya dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi pada kala waktu itu, K . H. Asrori Ibrahim orangnya suka bersilaturahmi kesantri-santrinya dan masyarakat sekitar. [1] Keagungan seorang kiai yang benar-benar dekat dengan Allah Swt, hingga akhir hayatnya pun akan terus terkenang sepanjang masa dan akan terus terasa hidup bagi mereka yang mencintai dan menyayangi kekasiah Allah Swt. Dalam kitab Baghyatul Mustarsyidin halaman 97, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa mencatat biografi seorang mukmin maka sama halnya ia menghidupi kembali orang mukmin tadi, barangsiapa ...

TELADAN PEMIKAT

TELADAN PEMIKAT        Kia H. Asrori Ibrohim dalam mengelola Madrasah Diniyah Tarbiyatul Ulum (MTU) sangat lihai dalam segala bidang. Waktu beliau menjabat sebagai kepala Madrasah Diniyah Tarbiyatul ulum banyak sekali hal yang beliau lakukan dalam mengembangkan dan memberikan suritauladan kepada ustad-ustad dan santri santrinya. Ketika waktu kegiatan asrama pondok usai dan berlanjut dengan ke kegiatan Madrasah beliau selalu berkeliling kelas dengan tujuan untuk mengontrol kegiatan belajar mengajar di MTU. Jika saat beliau mengontror kelas perkelas itu ada salah satu kelas yang ustadnya belum datang atau tidak hadir maka belia memasuki kelas tersebut serta mengajar santri-santri yang ada dikelas. Tatkala tidak ada kelas yang kosong maka beliau pergi menuju kantor MTU. Sesamapainya dikantor beliau juga tidak mengerjakan apa-apa sampai kegiatan belajar mengajar usai. Seusainya kegiatan belajar mengajar MTU belia tidak langsung pulang tetapi beliau malah berbincang-b...

KOK DILEMA SIH

 KOK DILEMA SIH      Lama tak jumpa dalam dunia tarian rasanya aneh. Dimana bus patas yang silih berganti selalu berdatangan dihalte. Tapi kenapa ia tak kunjung naik padahal bus itu sudah beberapa jam mangkal di halte untuk menunggu penumpangnya. Memang busnya tak seperti biasanya tapi bisa dinaiki, namun mereka tak mau menaiki dengan berbagai pertimbangan yang seabrek sampai-sampai busnya sudah pergi mungkin sudah berjarak 150 Km. Begitu juga dengan hal menulis.       Dimana mereka pandai menulis namun karena terkendala dengan berbagai aktifitas yang seabrek akhirnya ia memutuskan untuk berhenti sejenak, zona nyaman pun telah menghampiri ia, namun ia resah ia merenung berjam-jam di bawah pohon sambil berguma pada dirinya sendiri "ada apa dengan diri ku ini?, kenapa aku sulit menuangkan ide pada secarik kertas yang putih mulus ini? Ada apa dengan otak ku kenapa tak bisa berfikir seperti waktu itu?.... Hari demi hari telah terlewati sampai pada akh...