Skip to main content

SENJA MERANA

     SENJA MERANA

    Sore yang idah yang beriring awan putih berbalut angin semilir mengiringi langkah Bang Khus. Dimana waktu sore adalah waktu yang indah tuk menyapa Sang senja. Tanpa disengaja Bang Khus ketemu Rin ditapan yang penuh dengan bunga teratai yang bermekaran, sampai sampai bau harumnya bunga teratai menguak keseluruh pojok tapan. Bang Khus melihat Rin merenung ditama. Bang Khus mendatangi Rin dengan langkah pelan, kemudian Bang khus menyapa, sejak kapan Rin kamu mematung seperti itu disini. 

      Adapa sebenarnya setiap kali Bang Khus tanya diyem aja. Ada apa to Rin, Ri iin kamu ini di ajak ngobrol kok malah bengong sih. Saat Rin tak ada respon sontak Bang Khus menepuk bagu Rin sontak ia kaget. Tak tau kenapa tiba-tiba Rin meneteskan butir-butir sila pancasila yang berharga. Bang Khus tanya lagi dengan suara lirihhh Ri inn ada apa sebenarnya dari tadi abang pangil berkali-kali diem aja, trus abang Khus tepuk pundak mu kenapa kamu seperti itu?.... 

     Cerita dong Rin barang kali Bang Khus bisa meringankan sika kubur yang Rin pendam he he he. Rin masih mematung deng pipi yang sembab karena bersimbah butiran mutiara yang mahal. Dak ada apa-apa kok Bang Khus. Sebenernya tadi Rin baca cerita di webstoon Bang Khus, ceritanya heemmm bikin mewek lo Bang. La memang apa ceritanya? tanya si abang... Ceritanya... Hi hi hi Abang kepo ya.... Bang khus mengeges lebar kayak senja. Loh....... loh...... loh...... kok senja Rin. 

     Bang khus terdiam saat Rin menyebut senja, bang ada apa kok melamun?... Kamu sih Rin mengingatkan Abang sama do'iii. Upset maafkan Rin bang Rin dak bermaksut mengingatkan masa silam itu. Rin yang kamu baca tadi apa... Rin menjawab... Itu lo bang ceritanya kayak cerita abang... Hi hi hi kok sama apanya yang sama Rin. Ia lo bang lawong ceritanya cinta tak sampai pada sapaan orang tua kok.... Hi hi hi hi

Comments

Popular posts from this blog

OKTOBER

  OKTOBER   Oktober dalalah bulan mulia Bulan dimana resolusi jihad dikumandangkan Tepat dua puluh dua oktober tahun empat lima Resolusi jihad telah berkobar didada Dua puluh dua hari dimana semangat umat Islam bergelora Seruan resolusi jihad K.H. Hasyim Asy’ari mengema diudara Mengema mengambil alih tanah jajahan Jepang tanah kita Perang Dunia II menyisakan malapetaka Hari ini hari peringatan sejarah seruan jihad nusantara Hari merdeka nusa dan bangsa Hari lahirnya santri nusantara Jayalah bangsa ku jayalah negriku nusantra Merdeka (Sai)   Pagi yang cerah beriring awan putih yang suci mengiringi langkah para santri untuk menuju kemedan perang peringatan resolusi jihad. Dimana tempat itu adalah lapangan upacara. Sungguh indah hari ini terlihat dari raut wajah mereka yang memiliki semangat juang berapi-api tinggi. Mereka antusias dalam memperingati hari bersejarah khususnya bagi kaum santri dan masyarakat pada umumnya. Hari Ini, 22 Oktober 2020, adalah peringatan Hari Santri N

SANG LEGENDA CABANG

  SANG LEGENDA CABANG      Beliau adalah seorang tokoh pegiat literasi sahabat pena kita cabang tulungagung yang sangat getol dalam mengingatkan para pelanggan yang jarang bayar upeti kepada tetua grup. Dimana beliau sangat telaten menabur benih-benih kasih sayang pada sesamanya, setiap hari beliau tak jarang kalo tak mengoda iman.....para pelangan kesayangannya.       Waktu itu ada beberapa pelangan yang kena teguran termaskuk aku..... "aduh aku jadi malu deh.... kenapa kok malu? Karena aku tuh ya kalo di jampi-jampi sama kang thoriqul suka lupa, padahal beliau juga sudah menuliskan resep males berkreasi menulis untuk di tebus di apotek. Tapi apalah daya uang pun hanya sebatas garis lurus yang bertepi, itupun hanya berapa rupiah yang menjelma dalam bait-bait kalimat.       Segala upaya apa pun sudah aku tempuh tapi sayang sungguh di sayangkan, niat untuk menulis pun tak kunjing datang, alasanya entar masih pagi, entar masih siang, entar sore sampek malemnya ehhh.... kok malah sib

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung K.H. Asrori Ibrohim adalah salah satu tokoh ulama Tulungagung sekaligus   pendiri   pondok pesantren Panggung Tulungagung, K . H. Asrori Ibrahim seorang ulama’ yang faqih, ‘abid, sederhana ‘alim ‘allamah yang sudah bergelut dengan getir dan pahitnya perjalanan kehidupan. K . H. Asrori Ibrahim terkenal dengan kesabarannya dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi pada kala waktu itu, K . H. Asrori Ibrahim orangnya suka bersilaturahmi kesantri-santrinya dan masyarakat sekitar. [1] Keagungan seorang kiai yang benar-benar dekat dengan Allah Swt, hingga akhir hayatnya pun akan terus terkenang sepanjang masa dan akan terus terasa hidup bagi mereka yang mencintai dan menyayangi kekasiah Allah Swt. Dalam kitab Baghyatul Mustarsyidin halaman 97, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa mencatat biografi seorang mukmin maka sama halnya ia menghidupi kembali orang mukmin tadi, barangsiapa membaca b