DIRUNDUNG
Dimana hari ini yang semestinya penuh dengan kegiatan riuh, kini kian meredup. Kami tak tega melihat bunda dari kejauhan telah mengeluarkan tetesan air lembut disertai rintik-rintiknya, mulai membasahi permukaan pipi Bunda. Dari pagi sampai sore ini tak kunjung reda. Walau sesaat bunda telah menyeka air mata dalam rintik-rintik lembut namun tetap saja membasahi pipi dan meningalkan bekas genanagan akan tangisan rintik-rintik.
Tak begitu banyak kegiatan yang kami lakukan bagi kami, awalnya kami mau bermain air di bank cucian baju bersama teman-teman. Namun saat itu kami meliat dari kejauan bahwa Bunda sedang dirundung pilu, entah apa yang membuat Bundan sampai meneteskan air rintik-rintik yang begitu lembut. Kami pun bergegas keluar dari arena bermain dan kami mulai memandang langit, kenapa langitnya tak cerah, ada apa, kok yang ada hanya awan putih yang mengepul.
Kami pun binggung, hingga akhirnya salah satu dari kami memutuskan untuk tidak jadi bermain. Akhirnya permainan kami ganti dengan mujahadah bersama membaca surah Yasin, waqiah, rohman, al-Mulk. Itulah yang bisa kami lakukan saat itu ketika kami melihat bunda sedang berduka lara. Walau hari ini adalah hari libur, namuan hari ini, istimewa. Banyak cerita yang bisa kita ambil dari kejadian ini, dimana saat bunda sedang berduka lara kami langsung mengirim doa supaya duka lara bunda ini menjadi rahmad bagi semua umat manusia baik itu petani, nelayah dan sebagainya.
Tulungagung, 05 Desember 2020
Comments
Post a Comment