Skip to main content

BU NYAI HJ. FAZA FAIZATUL UMMAH

BU NYAI HJ. FAZA FAIZATUL UMMAH


Bu Nyai Hj. Faza faizatul Ummah lahir di Banyuwangi, 10 Juli 1979, dari pasangan suami istri Imam Baidlowi Askandar bin K.H. Askandar (Abdul Halim) dan Hj. Nur Azizah Binti H. Zaini, tepatnya di Pondok Pesantren Manbaul Ulum Berasan, Wringin Putih, Mancar, Banyuwangi. Bu Nyai Hj. Faza faizatul Ummah adalah seorang yang dituwakan diantara mantu-mantunya K.H. Asrori Ibrohim untuk mengelola Pondok Pesantren Panggung Putri Tulungagung. Bu Nyai Faza faizatul Ummah dikaruniyai oleh Allah Swt 6 anak yaitu;

1.      Alza Anisa Nidaa’an Khofiyya

2.      Nayla Fatimah Az Zahra

3.      Nadivatul Baidlo’

4.      Jasmin Amira Mumtas

5.      M. Ibrohim Askandar

6.      M. Zidan Hilmi

 

Bu Nyai Faza faizatul Ummah dalam Pondok Pesantren Panggung Putri Tulungagung sering di pangil dengan sebutan Umi Faiz, Karena dari Ibunya Umi Faiz sendiri cara memangilnya pun juga Umi, bahkan dari Dzurriyyah Bani Askandar, semua memanggil dengan panggilan Umi.

 

Dalam memimpin pesantren, mengajar karater Umi Faiz begitu keras, dalam arti beliau sangat disiplin dan kurangsuka dengan sesuatu yang biasanya kebanyakan santri menyebut loading lama. Dalam hal tertentu Umi Faiz biasa juga bersifat fleksibel dan juga sebaliknya, tergantung hal yang akan di lakukan.

Ciri khas jika di lihat dari pembelajaran Al-Qur’an maupun bahasa arab Umi Faiz mempunyai ciri khas yang terdapat pada suaranya ketika membunyikan huruf h’ sukun dan ain sukun (Ghunnah). Selain itu ada ciri khas lagi dalam hal disiplin, Dalam arti dalam pembelajaran, Umi Faiz mengajarkan kepada santri supaya cepat tanggap dalam hal apapun.

 

Dalam kesehariannya Umi Faiz memiliki aktifitas yang luar biasa, mulai mengikuti kegiatan rutin semaan Al-Qur’an, baik itu dari kegiatan rutin muslimad ataupun yang lain (semaan perkecamatan, maupun rutinan dari desa ke desa). Selain itu Umi Faiz juga memiliki aktifitas lagi ketika di pagi hari yaitu melakukan aktifitas rumah tangga, dan di sela-sela itu aktifitas lain Umi Faiz juga melakukan muroja’ah Al-Qur’an, Ketika sore hari Umi Faiz  biasanya melaksanakan Dasawisma, Ketika malam hari Umi Faiz mendampingi para santrinya untuk sorogan Al-Qur’an.

Bu Nyai Faza faizatul Ummah sebagai Ibu dari para santri. Umi Faiz selalu memantau apa yang dilakukan oleh para santri. Bahkan beliau lebih menghawatirkan santrinya dari pada atau lebih dari anaknya sendiri.

Pondok Pesantren Panggung Putri Tulungagung bertempat di Jl. Ahmad Yani Batrat Gag I Kelurahan Karangwaru Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung dengan denah lokasi Gang depan Apolo Mall ke barat 100 Meter Ada gapura . Kegiatan Pondok pesantren Panggung Putri Tulungagung dimulai setelah sholat maghrib berjamaah dan setelah itu para santri putri melaksanakan kegiatan rutin yakni Madrasah Diniah, sepulang Madrasah diniah di lanjutkan dengan kegiatan sholat isya’ berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan sorogan Al-Qur’an yang di semak oleh Bu Nyai Faza faizatul Ummah dan dibantu sebagian penggurus putri.


Comments

Popular posts from this blog

OKTOBER

  OKTOBER   Oktober dalalah bulan mulia Bulan dimana resolusi jihad dikumandangkan Tepat dua puluh dua oktober tahun empat lima Resolusi jihad telah berkobar didada Dua puluh dua hari dimana semangat umat Islam bergelora Seruan resolusi jihad K.H. Hasyim Asy’ari mengema diudara Mengema mengambil alih tanah jajahan Jepang tanah kita Perang Dunia II menyisakan malapetaka Hari ini hari peringatan sejarah seruan jihad nusantara Hari merdeka nusa dan bangsa Hari lahirnya santri nusantara Jayalah bangsa ku jayalah negriku nusantra Merdeka (Sai)   Pagi yang cerah beriring awan putih yang suci mengiringi langkah para santri untuk menuju kemedan perang peringatan resolusi jihad. Dimana tempat itu adalah lapangan upacara. Sungguh indah hari ini terlihat dari raut wajah mereka yang memiliki semangat juang berapi-api tinggi. Mereka antusias dalam memperingati hari bersejarah khususnya bagi kaum santri dan masyarakat pada umumnya. Hari Ini, 22 Oktober 2020, adalah peringatan Hari Santri N

SANG LEGENDA CABANG

  SANG LEGENDA CABANG      Beliau adalah seorang tokoh pegiat literasi sahabat pena kita cabang tulungagung yang sangat getol dalam mengingatkan para pelanggan yang jarang bayar upeti kepada tetua grup. Dimana beliau sangat telaten menabur benih-benih kasih sayang pada sesamanya, setiap hari beliau tak jarang kalo tak mengoda iman.....para pelangan kesayangannya.       Waktu itu ada beberapa pelangan yang kena teguran termaskuk aku..... "aduh aku jadi malu deh.... kenapa kok malu? Karena aku tuh ya kalo di jampi-jampi sama kang thoriqul suka lupa, padahal beliau juga sudah menuliskan resep males berkreasi menulis untuk di tebus di apotek. Tapi apalah daya uang pun hanya sebatas garis lurus yang bertepi, itupun hanya berapa rupiah yang menjelma dalam bait-bait kalimat.       Segala upaya apa pun sudah aku tempuh tapi sayang sungguh di sayangkan, niat untuk menulis pun tak kunjing datang, alasanya entar masih pagi, entar masih siang, entar sore sampek malemnya ehhh.... kok malah sib

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung

K.H. Asrori Ibrohim Pendiri Pondok Pesantren Panggung Tulungagung K.H. Asrori Ibrohim adalah salah satu tokoh ulama Tulungagung sekaligus   pendiri   pondok pesantren Panggung Tulungagung, K . H. Asrori Ibrahim seorang ulama’ yang faqih, ‘abid, sederhana ‘alim ‘allamah yang sudah bergelut dengan getir dan pahitnya perjalanan kehidupan. K . H. Asrori Ibrahim terkenal dengan kesabarannya dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi pada kala waktu itu, K . H. Asrori Ibrahim orangnya suka bersilaturahmi kesantri-santrinya dan masyarakat sekitar. [1] Keagungan seorang kiai yang benar-benar dekat dengan Allah Swt, hingga akhir hayatnya pun akan terus terkenang sepanjang masa dan akan terus terasa hidup bagi mereka yang mencintai dan menyayangi kekasiah Allah Swt. Dalam kitab Baghyatul Mustarsyidin halaman 97, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Barangsiapa mencatat biografi seorang mukmin maka sama halnya ia menghidupi kembali orang mukmin tadi, barangsiapa membaca b