PADAM
Padam bukanlah malam yang gelap gulita atau pun masa depan yang suram namun pada adalah periatirahatan sebentar disaat orang-orang sibuk bekerja didepan komputer yang menari begitu asyik laksana kerja tak ada henti. Disaat padamnya istrik itulah bisa dibuat untuk istirahat sejenak tuk memalingkan muka terhadap benda yang namanya komputer.
Memang pemadaman bagi sebagianmanusia itu menakutkan karena gelap dan tak terlihat oleh pandangan mata. Padamnya listrik membhat jiwa ini gupoh dalam segala hal karena pekerjaan yang semestinya selesai akhirnya terbengkalai oleh padamnya listrik dan itulah sisi negatifnya namun jika diambil sisi positifnya kita bisa mengistirahatkan sejenak otak yang sedaritadi bekerja tanpa henti dan berkat padamnya listri kita bisa mengistirahatkan anggota badan yang sudah letih payah, jika sudah di penghujung hari yang akan berganti menjadi gelap.
Tingal darimana kita menyikapi apa yang telah terjadi dalam kehidupan ini. Apakah mengambil prasangka negatif ataukah positif? Semuanya kembali pada individu masing-masing. Berusaha dan berdo'a itu wajib namun ihtiar dalam segala hal jika diniati untuk ibadah insya'allah semuanya berakhir akan ridho Allah. Begitupun menulis jika ada niat walau terbengkalai dengan padamnya listrik tak akan mengendurkan niat jika sudah niat engsung nglampai pikiring utek jernie ati, jika sudah terbentuk mental dan jiwa yang sadar insya'allah kita dalam berbuat hal bisa terlaksana dengan baik.
Mantap mbak. Cuma tanda bacanya perlu diperhatikan lagi. Supaya pembaca mudah menangkap maksud yang hendak disampaikan penulis.
ReplyDeleteKoreksi:
Paragraf 1;
Periarahatan > peristirahatan
didepan > di depan
Istrik > listrik
Paragraf 2;
Membhat > membuat
Sedaritadi > sedari tadi
Listri > listrik
Tinggal > tinggal.
Penggunaan istilah asing atau bahasa lokal dimiringkan. Selebihnya top.. lanjutkan semangatnya.