Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2020

OKTOBER

  OKTOBER   Oktober dalalah bulan mulia Bulan dimana resolusi jihad dikumandangkan Tepat dua puluh dua oktober tahun empat lima Resolusi jihad telah berkobar didada Dua puluh dua hari dimana semangat umat Islam bergelora Seruan resolusi jihad K.H. Hasyim Asy’ari mengema diudara Mengema mengambil alih tanah jajahan Jepang tanah kita Perang Dunia II menyisakan malapetaka Hari ini hari peringatan sejarah seruan jihad nusantara Hari merdeka nusa dan bangsa Hari lahirnya santri nusantara Jayalah bangsa ku jayalah negriku nusantra Merdeka (Sai)   Pagi yang cerah beriring awan putih yang suci mengiringi langkah para santri untuk menuju kemedan perang peringatan resolusi jihad. Dimana tempat itu adalah lapangan upacara. Sungguh indah hari ini terlihat dari raut wajah mereka yang memiliki semangat juang berapi-api tinggi. Mereka antusias dalam memperingati hari bersejarah khususnya bagi kaum santri dan masyarakat pada umumnya. Hari Ini, 22 Oktober 2020, adalah peringatan Hari Santri N

OTENTIK

OTENTIK      Era milenial sekarang ini manusia lebih banyak ketergantungan sama yang namanya smartphone. Bagi mereka  smartphon adalah barang berharga, karena itu mereka lebih sayang  smartphone dari pada sayang dengan yang namanya nyawa. Banyak contoh diluarsana yang sayang smartphone dari pada nyawanya. Saat musim liburan sekolah  tiba siti mengisi liburan dengan mengambil momen yang pernah siti datangi yang kemudian diabadikan dalam sebuah  smartphone.      Saking asyiknya siti mengabaikan faktor keamanan demi mendapatkan foto yang bagus. Disuatu tempat siti sedang asyik mencari momen bersama teman-temanya untuk berselfiria, mereka selfi di gedung tinggi yang menjulang dan demi mengekspresikan sebuah gaya tanpa memperhatikan faktor keamanan. Dimana hal yang tak diinginkan terjadi yaitu: kecelakaan yang menghilangkannyawa dari kejadian selfi tersebut.      Contoh diatas tak ubah halnya juga dengan kegiatan kaum intelektual (mahasiswa). Era digitalisasi sekarang ini, banyak kaum intel

PEROBLEM HAK ULAYAT

   PEROBLEM HAK ULAYAT Sore yang berbalut awan hitam yang merundung mengiringi langkah sebuah kegiatan diskusi yang menarik, dimana dalam kajian salam muslimah reformis menyuguhkan tema tentang Masyarakat Adat : Kapankah negara hadir ?. Kegiatan tersebut di isi oleh pemateri yang mumpuni yaitu ; Prof. Dr. Musdah Mulia, MA. Penulis buku ensiklopedi muslimah reformis, Ridhian Yasminta Warasaka, S.Kom., M.Si penulis buku perempuan perkasa : belajar praktek kesetaraan dalam budaya suku korowai papua, Dr. La Ode Taufik Nuryadin, direktur pemberdayaan masyarakat adat terpencil kementrian sosial RI, Dr. Khuthi Tridewiyanti, SH, MA, pengaje dan ketua pusat kajian hukum adat fakultas hukum universitas pancasila. Acara tersebut dimulai mulai pukul 13:00 – 15: 00 WIB. Banyak sekali pembahasan yang di uaraikan muali dari tanah adat, pendidikan, hukum dan seterusnya. Namun penulis tak bisa menyerap penjabaran pemeteri secara penuh, karena penulis mempunyai keterbatasan dalam hal menelaah semua mate

CINTA TERHALANG FEODALISME

 CINTA TERHALANG DINDING FEODALISME      Apik betul alur cerita Marto yang menyukai Ningsih. Marto adalah laki-laki desa yang dipandang dari segi perekonomian menengah kebawah. Dalam hal pendidikan Marto belum bisa menyelesaikan pendidikan layaknya sarjanawan, namun Marto memiliki jiwa yang besar bahwa suatu saat nanti ia bisa seperti sarjana, namun sayang kehidupannya perekonomianya tetap diambang garis kemiskinan. Hari demi hari telah dijalani Marto dengan ikhlas hingga sampailah Marto kenal anak tetangga, hampir sama naumun ada perbedaan sedikir masalah pendidikan. Namun itu bukan menjadi masalah.        Saat Marto kenal dengan anak tetangga yang bernama Ningsih.  Marto seolah-olah mempunyai pandangan yang positif namun pandangan itu semu. Semasa satu sama lainya menjalin asmara yang begitu mengebu-gebu sampai merasuk jiwa yang begitu melekat. Namun sayang asmaranya putus di ujung tebing yang menjulang tinggi. Orang tua Ningsih tak begitu merestui hubungan mereka, karena orang tua N